Cerita Devina Part 1 : Mulai Gairah Nafsuku Ternyata Salah Satu Rekan Kantorku Sedang ML Bersama Anak Bosku

Posted on

Perkenalkan namaku Devina merupakan seorang admin di salah satu perusahaan di Surabaya. Aku merupakan seorang Janda beranak satu yang ku titipkan pada mamaku di kota Solo. Umurku masih 24 tahun, usia yang terbilang cukup muda untuk ukuran seorang janda.

Berkulit cerah, mulus, langsing dengan tinggi badan 165 cm dengan ukuran bra 32b, sangatlah idaman untuk setiap pria yang melihatnya. Bahkan cukup banyak juga rekan kerja yang menggodaku. Aku baru bercerai dengan mantan suamiku sekitar 3 taun lalu ketika anakku berusia 1 taun.

Setelah bercerai dengan mantan suamiku Aku memutuskan pindah ke Surabaya untuk mencari nafkah biaya anakku yang masih kecil. Hanya bermodalkan ijasah SMA, aku nekat melamar kerja disalah satu perusahaan cukup besar di kota Surabaya.

Pada awalnya aku bekerja di perusahaan ini biasa-biasa saja dan lancar tanpa hambatan dan bekerja seperti biasa layaknya bagian administrasi. Namun semua berubah ketika pada penghujung tahun, dimana banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan karena terkejar deadline laporan akhir taun perusahaan, sehingga mengharuskanku bekerja lembur di kantor.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malam, ku lihat sekelilingku sudah tidak ada orang. Aku berniat untuk membuat kopi di dapur kantor, namun baru memasuki koridor aku melihat lampu ruangan atasanku yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan ini, masih menyala.

“Apa dia ikutan lembur juga ?” Kataku dalam hati, tapi tunggu sebentar suara apa ini ? Aku coba mendekati ruangan atasanku tersebut, bermaksud menguping sebentar karena ada suara-suara seperti desahan orang sedang ML.

Aku coba mengintip dari kaca yang memang kebetulan di dalam ruangan terebut di tutupi tirai yang agak sedikit ada celah, sehingga aku bisa mengintip apa yang sedang terjadi di dalam ruangan tersebut.

Aku cukup terkejut dengan apa yang ku lihat di ruangan tersebut, ternyata Anak boss ku sedang ML dengan salah satu teman kerja ku..

“Oh.. pak enak terusss.. ahhh.. terus pak.. kontol bapak enak banget..” desah si perempuan tersebut.
“Memek kamu juga enak kok sayang..” jawab anak boss ku
“Ohh.. terus pak puasin aku, kontol pacarku gak bisa kaya kontol bapak..”

Cukup kaget juga aku ketika itu, melihat batang kejantanan milik anak bossku terus mengaduk-aduk liang senggama milik teman kerjaku yang memang sering berpakaian seksi setiap ke kantor. Namun tiba-tiba aku teringat dengan tugas-tugas pembukuan akhir taun yang harus segera ku lanjutkan, aku bergegas menuju dapur kantor untuk membuat kopi agar rasa kantuk ku hilang.

Ketika aku selesai membuat kopi, dan bergegas kembali ke meja kerjaku. Tiba-tiba pintu ruangan atasanku tersebut terbuka, tampaklah mereka berdua yang sudah kembali mengenakan pakaian masing-masing. Atasanku bernama Andrian dan temanku yang bernama santi tersenyum ketika melihatku.

Santi : Loh.. masih di kantor aja dev ?
Aku : Masih nih san, kerjaan masih numpuk gak tau deh kapan kelarnya.. ku jawab sambil tersenyum lesu..
Andrian : Semangat ya dev, saya tunggu laporan akhir taunnya.
Aku : Iya Pak, akan segera saya selesaikan secepatnya..

Ketika kembali ke meja kerja, aku mulai tidak konsentrasi mengingat kejadian yang aku lihat barusan antara Pak Andrian dan Santi temanku. Memikirkan hal tersebut nafsuku mulai bangkit. Ku tengok sekelilingku sudah benar-benar sepi tidak ada seorangpun.

Aku mulai membayangkan kontol Pak Andrian yang ukurannya memang cukup besar walau samar-samar ku lihat barusan. Tanganku mulai ku masukan ke sela-sela rok kerjaku dan mengusap-usap bibir vaginaku. Aku yang ketika itu mengenakan roko bahan berwarna hitam dan tankop putih dengan ditutupi blazer, memudahkanku untuk bermasturbasi saat itu,

Tanganku yang satunya ku masukan ke tanktopku untuk meremas payudaraku untuk menambah rasa nikmat yang kurasakan sambil membayangkan batang kejantanan milik atasanku tersebut, maklum sudah cukup lama juga aku tidak disentuh.

Namun tidak berapa lama aku di kagetkan oleh satpam yang sedang keliling mengecek keadaan kantor. Dan untungnya entah sadar atau tidak sadar posisiku membelakanginya sehingga mudah-mudahan ia tidak menyadari bahwa barusan aku sedang bermasturbasi.

“Eh.. Mbak Devina belum pulang mbak ?” tanya si satpam
“Belom nih pak, bentar lagi baru mau pulang nih, lagi mau beres-beres barangku dulu.” Jawabku agak panik
“Ya udah saya temenin deh mbak, takut mbaknya ketakutan disini sendirian hahaa..” Timpal Pak Anto seraya sedikit tertawa

“Ah ga usah pak, saya gak takut yang begitu-begitu.. Palingan juga yang ada setannya takut godain orang sibuk sama kerjaan,setannya juga takut Pak di minta bantuan kerjain kerjaan saya..” Candaku pada si satpam
Namun si satpam tetap menungguku di depan ruangan kantorku yang memang khusus bagian staff-staff administrasi.

Tapi tiba-tiba si Satpam langsung mengaggetkanku dengan sebuah pertanyaan yang membuatku gugugp.
“Mbak, tadi Pak Andrian begituan lagi ya sama Mbak Santi ?” Tanya Pak Anto

Oh ya sedikit Gambaran Pak Andrian belum terlalu tua, umurnya masih 30 tahun, namun karena dia adalah atasan sekaligus anak pemilik perusahaan ini maka kami semua mamanggil beliau dengan sebutan Pak, Wajahnya cukup ganteng maklum ia adalah keturuan Chinese, begitupun aku.

“Ehmm.. maksud Pak Anto gimana ?” Tanyaku bingung
“Itu loh mbak, masa mbak gak tau.. kan tadi mbak sendiri juga ngintip toh ? piye sih Mba Devina suka pura-pura aja hehehe”Jawab Pak Anto

“Husss Pak, gak bolehin ngomongin orang ah.. biar aja itu urusan mereka..” Jawabku dengan tergesa-gesa sambil berjalan menuju lift berbarengan dengan Pak Anto.

Pak Anto ini kira-kira berumur 35 tahun, yang ku dengar ia sudah memiliki istri dan 2 orang anak yang masih kecil juga. Namun, tiba-tiba Pak Anto kembali membuka pembicaraan hal yang cukup mengagetkanku.

“Mbak.. tadi saya juga gak sengaja liat mbak lagi anu..” belum sempat menyelesaikan ucapannya aku langsung memotong ucapan Pak Anto.

“Anu apa Pak ? Orang saya ga ngapa-ngapain kok” Jawabku dengan cukup cepat agar ia tak berpikri yang macam-macam apa lagi kondisi di kantor saat ini hanya tinggal aku berdua saat ini dengan Pak Anto

“Ah, masa sih Mbak orang saya liat sendiri kok mbak, tangan mbak masuk ke bajunya mbak.. hehehe” Seraya tersenyum mesum.
“Oh.. Shit !!” gerutuku dalam hati

“Gapapa lagi mbak, gak usah malu sama-sama udah dewasa ini, saya juga sering kok mbak coli di toilet Pos satpam tiap abis ngintip mereka gituan sambil bayangin mbak santi..” sambil memasang muka senyum lanjut Pak Anto.

“Ah bapak makin malem makin ngaco aja” Jawabku ketus
“Mbak, saya jadi nafsu juga deh mbak liat mbak kaya tadi..” sambil mulai mencoba mencium bibirku.

“Pak Jangan ada CCTV.. Nanti jadi bahan omongan” ku dorong tubuh Satpam tersebut.
Ya memang ada CCTV di dalam lift.. dan aku tak mau ini menjadi aibku di kantor
“Ya udah mbak gimana kalo kita cari ruangan kosong aja ?” Ajak Pak Anto

Setelah kejadian di lift ketika Pak Anto yang tiba-tiba mencium bibirku, aku hanya diam saja entah karena sudah terbawa nafsu karna melihat apa yang dilakukan oleh Pak Andrian dan Santi, atau karena aku masih kaget atas apa yang barusan terjadi terutama ketika Pak Anto memergokiku melakukan masturbasi di kantor.

Ketika pintu lift terbuka Pak Anto langsung menuntun tanganku membawaku pada sebuah ruangan yang biasa di gunakan istirahat oleh OB di kantor kami. Aku yang masih terdiam langsung di manfaatkan oleh Pak Anto ketika memasuki ruangan tersebut. Pak Anto yang memang sudah nafsupun langsung memeluk dan mencium bibirku.

Pak Anto berupaya memasukan lidahnya ke dalam mulutku dan mencari-cari lidahku, Namun aku tidak membalasnya. Tangan Pak Anto mulai melepaskan blazerku. Aku mulai tersadar ketika tangan Pak Anto mulai menyelinap masuk ke dalam tanktopku. Aku berusaha menghindar dari ciuman Pak Anto yang cukup panas.

“mmhhh.. Pak udah Pak.. Aku gak mau kaya gini Pak..” Kataku pada Pak Anto.
“Nikmatin aja Mbak, saya tau kok mbak juga tadi sange ngeliat Pak Andrian begituan..” Jawab Pak Anto sambil terus meremas-remas payudaraku

“Jangan ah pak ahhh…” Desahku ketika puting susuku di pelintir oleh jari Pak Anto Namun aku tetap mencoba pura2 menghindar meskipun nafsu sudah tinggi…….

“Udah mbak, ga usah ngeles wong putingmu aja udah keras gini kok.. heheh sange jg kan mbak ?” Kata Pak Anto sambil terus memainkan tangannya di payudaraku.

“Pak, please jangan di lanjut… mmmhhh” Pak Anto langsung mendaratkan kembali bibirnya di bibirku untuk membungkam penolakanku yang cuman pura pura..

Pak Anto memepetkan tubuhku ke tembok sambil terus mencium bibirku, tangannya yang satu lagi mulai mengelus pahaku, terus naik ke atas hingga ke pangkal pahaku.

Tangan Pak Anto tidak berenti disitu saja, tangannya mulai mengelus-ngelus vaginaku dari luar celana dalamku. Ia tahu bahwa memekku sudah basah karna perlakuan tangan dan jari2nya di payudaraku tadi.

Aku sudah mulai terbawa oleh nafsu karena permainan tangannya Pak Anto di bagian-bagian sensitif tubuhku. Ciuman Pak Anto mulai turun ke leher sambil tangan nya mulai menarik ke atas tanktopku.

“Ahhh.. Geli pakk.. Udah cukup Pak..” tolakanku pada Pak Anto, namun ia tau bahwa tubuhku tidak menolak untuk disentuh olehnya sehingga ia tidak menghiraukanku dan tetap melakukan aktifitasnya. Ia mulai melepaskan kaitan BH ku dan menaikan BH ku agar Payudaraku bisa terlihat dengan jelas olehnya..

“Wih mbak, Susu mbak bagus banget biar kecil juga…” Puji Pak Anto
Pak Anto yang kagum dengan payudaraku langsung mencaplok dadaku dengan mulutnya..

Aku yang sudah terbawa nafsu, hanya mampu merespon dengan desahan-desahan yang malah membuat nafsu Pak Anto semakin bertambah..

“sssst ahhhh gelii pak…” desahku ketika iya memainkan putingku dengan lidahnya, sedangkan tangannya yang satu lagi sudah mulai menyusup ke dalam celana dalamku untuk memainkan klitorisku..

“Ohhh Pakk.. enak banget.. terus pak.. terus..” desahku yang mulai tidak karuan.
“Hehehe tadi minta berenti, kok sekarang minta terus mbak ?” tanya Pak Anto kepadaku
“Udah pak terusin enak..” kataku sambil mengelus2 kepalanya Pak Anto agar tetap menjilat dan memainkan putingku yang semakin mengeras.

Tak lama setelah itu iya melepaskan bibirnya dari payudaraku, dan mengambil sebuah matras yang cukup besar untuk alas tidur di ruangan tersebut, tanpa aba-aba aku pun langsung duduk di sebelah Pak Anto yang sudah menungguku dan siap menggarapku.

Kini Tanpa ragu, aku langsung mencium bibir Pak Anto dengan ganas, lidah kami saling berbelit dan semakin panas. Tangan Pak Anto mencoba melepas tanktop dan BH ku yang masih menggantung di badanku, aku merespon dengan mengangkat tanganku untuk memudahkannya melepas tanktopku.

Pa Anto langsung mendorongku ke matras agar aku berbaring dan kembali mencium bibirku, dan turun terus ke leher, membuatku semakin terangsang, tangannya pun tak tinggal diam , tangan yang kirinya mulai menurunkan celana dalam ku, dan memainkan memekku dengan jarinya..

“Ssstt ahhhh.. Pak.. Terus Pak.. ohhh.. teruss..”
Ketika ciumannya mulai sampai ke perut iya melorotkan rok ku sekaligus celana dalamku, ciuman dan jilatanya terus turun ke bawah ke arah memekku.
“Bersih banget mbak, meki mbak gak ada bulunya hehee..” Kata Pak Anto memuji

Aku hanya bisa mendesah dan tidak merespon ucapannya.. hanya bisa terus mendesah nikmat apa lagi ketika lidahnya memainkan klitorisku, sambil jari2nya keluar masuk di mekiku. Baru saja sebentar memekku dimainkan oleh Pak Anto, rasanya aku sudah mulai merasakan ingin orgasme.

“OHHH PAK enak banget… Teruss Paakk..”Desahku yang mulai tak karuan karena kenikmatan yang ku dapat di bagian bawah..
“Wangi banget mbak meki mbak, saya suka banget hehe nikmatin mbak..”

“Iya Pak… ahhhh terus pak terusss… aku mau keluar Pak…” yang tak lama kemudian aku menggapai orgasme yang pertama dari permainan lidah dan tangan Pak Anto.

Pak Anto dengan lahapnya menyantap semua cairan cintaku yang keluar..
“Hehehe enak ya mbak ? Udah crot aja giliran aku ya mbak di bikin enak.” Kata Pak Anto kepadaku sambil memberiku waktu beristirahat setelah menggapai orgasme yang pertama dan membuka seluruh pakaian dinasnya..

“Wow, bagus banget badannya..” Pikirku dalam hati, memang jika dilihat dari tampang biasa-biasa saja, tapi badannya sungguh membuatku terpukau apa lagi ketika iya mulai membuka celana panjangnya. Aku penasaran dengan ukuran kontol yang dimiliki oleh satpam ini.

Setelah membuka seluruh pakaiannya hingga hanya tersisa celana dalamnya saja, Pak Anto langsung membaringkan tubuhnya disebelahku dan memelukku.

“Udah istirahatnya mbak? Yuk Mulai lagi ?” Kata Pak Anto berbisik ditelingaku, aku hanya menjawabnya dengan senyuman saja sebagai tanda terima kasih telah memberikanku orgasme tadi.

Pak Anto langsung menyerang bibirku lagi, kami Frech Kiss dengan panasnya, Aku terus mencoba mengimbangi permainan lidahnya. Tangan Pak Anto kembali meremas-remas payudaraku untuk menaikan kembali gairahku, namun kali aku tidak mau kalah dengan Pak Anto. Aku merespon permainan tangan Pak Anto dengan mengelus-elus kejantanannya dari luar celana dalamnya.

“Wow, tegang walau belum begitu keras tapi lumayan besar” Pikirku.
Aku yang mulai tak sabar melepaskan ciuman Pak Anto dibibirku dan pindah bangun dari matras untuk melepaskan celana dalamnya, Pak Anto yang sadar akan service apa yang akan ku berikan iya hanya berbaring siap menerima rangsangan2 yang ku berikan.

Aku langsung membuka celana dalam milik Pan Anto, terlihatlah Kontol Pak Anto yang walau belum tegang maksimal, namun cukup besar ukurannya. Langsung ku genggam batang kontol itu dan ku kocok2 dengan tanganku.
“Tanganmu, mulus banget mbak, hehehe..” Kata Pak Anton kepadaku

Aku tidak menjawab dan langsung mencium bibir Pak Anto sambil tangan kiriku terus mengocok-ngocok kontol milik Pak Anto. Ciumanku mulai turun ke lehernya untuk menambah rangsangan-rangsangan kepada Pak Anto, dan terus turun hingga puting susunya, Ukuran kontol Pak Anto yang sedang ku kocok mulai semakin membesar sehingga tanganku, kalo boleh ku tebak ukurannya sekitar 15cm.

Terus mendapat rangsangan seperti itu dariku tidak membuat Pak Anto diam saja, tangannya kembali meremas-remas kedua payudaraku, kadang jari2nya memainkan puting susuku juga. Namun tak lama kemudian ia memintaku untuk mengulum penisnya.
“Mbak.. sepongin kontolku dong..” Pinta Pak Anto kepadaku

Namun permintaanya ku tolak karena memang aku belum pernah melakukan oral seks kepada mantan suamiku pun aku tidak pernah melakukan oral seks.

“Maaf Pak, tapi aku gak bisa.. dan belum pernah juga..” Jawabku
“Gpp mbak di coba..” Pinta Pak Anto memelas
“Ga mau pak, aku jijik kalo nyepong gitu.. ” Jawabku terkekeh

Sambil aku menaiki tubuh Pak Anto dan mulai menggesek-gesekkan kepala kontol Pak Anto ke bibir vaginaku untuk merangsang memekku agar basah lagi, setelah mulai basah aku langsung memasukan kontolnya ke dalam memekku. Cukup besar sehingga aku harus pelan-pelan ketikan memasukan batangnya ke dalama memek milikku. Ketika seluruh batang kontolnya masuk semua ke dalam memekku, Aku langsung menaik turunkan pantatku untuk memberikan kepuasan kepada Pak Anto.

Pak Anto terlihat sangat menikmati goyanganku, sehingga iya terlihat merem melek menikmati goyangan-goyanganku. Tangannya langsung menyambar payudaraku, dan meremas-remas payudaraku untuk menambah rasa nikmat yang ku terima darinya.

Sekitar 10 menit aku bermain dan bergoyang di atas kontol milik Pak Anto, Pak Anto langsung membalikan posisiku yang semula di atas kini berada dibawahnaya, dan tanpa menunggu lama Pak Anto langsung memaju mundurkan pantatnya dengan cepat sehingga menimbulkan suara Paha dan pantatku beradu.. Plok.. Plok.. Plok..

“Ahhhh Pakk.. Enakk banget… Ohhhh sssshhhhh…” Desahku menerima setiap hujaman kontol milik satpam kantorku ini.
“Gila mbak, memekmu masih sempit gini.. pedahal mbak kan udh punya anak ya ?” Kata Pak Anto.

“mmmhhhh, ahhhh bukan mekiku yang sempit Pak… ahhhh tapi emang kontol bapa aja yang gedeeee… aahhhh terus Pakk puasin mekiku..” Racau ku tak karuan.

Aku terus mendesah desah nikmat sambil memperhatikan otot-otot tubuh milik Pak Anto yang sedang menggagahiku, berbeda dengan suamiku yang sama sekali tak memiliki otot, hanya memiliki gumpalan-gumpalan lemak.

Masih belum ada tanda-tanda dari Pak Anto untu mengeluarkan laharnya, Ia memintaku berganti posisi lagi, kali ini dengan gaya Doggy Style, Aku langsung menungging hanya berpangku pada tangan dan lututku di atas matras, Pak Anto tanpa ingin membuang waktu, iya langsung mengarahkan kontolnya ke dalam memekku.

Dengan posisi doggy style rasanya tusukan kontolnya ke dalam memekku semakin dalam, sehingga membuaku benar-benar merasakan kenikmatan.
“sssthhh ahhh pakkk terus Pak, sodokin yang dalem pak kontolmu..” Desahku

“Iya mbak.. nikmatin aja mbak.. Enak mbakk memekmu… ohhh legitt gak kaya memek istriku..” Desah Pak Anto sambil terus menusuk-nusuk mekiku dengan kontolnya yang besar.

“Ohh pakk.. genjot terus pak.. ” desahku yang tak lama kemudian Pak Anto menarik pundakku dan menolehkan wajahku untuk mencium bibirku sambil tanganbya meremas-remas payudaraku dari belakang..

Ohhh… sungguh nikmat bukan main bercinta dalam posisi seperti ini..
Setelah puas menciumku, iya membawaku berbaring dengan posisi menyamping, sambil terus memaju mundurkan kontolnya sambil mendekap tubuhku lebih erat.. sedangkan aku hanya mendesah-desah kenikmatan.

“ohhh… pakk aku gak kuat pak mau keluarrr…”Desahku sambil terus menerima kenikmatan dari Pak Anto
“Sabar mbak, aku juga bentar lagi keluar..”
“Ohhh Pakk teruss pak aku keluar Pak..”

“Aku keluarin pejunya di dalem boleh mbak..” tanya Pak Anto
“Sssshhhh jangan Pak, aku gk pake KB, aku takut hamil Pak..”Pintaku memelas
“Ahhhhhhhh…. aku keluar Pak…..” Desahku lemas sedangkan Pak Anto masih terus memompa mekiku dengan cepat..

Aku juga merasakan bahwak kontol milik Pak Anto mulai berkedut2 seperti akan mengeluarkan peju.. untung nya Pak Anto langsung mencabut dan mengeluarkan pejunya di luar, kalo tidak bisa saja aku hamil lagi dan mengandung anak dari Pak Anto..

Kami masih dalam posisi berpelukan, Pak Anto mengucapkan terima kasih kepadaku.
“Makasih ya mbak, udah bikin aku puas..” Katanya kepadaku sambil tangannya yang mulai memainkan kembali payudaraku
“Sama-sama mas.. kontol mas juga enak banget.. gede lagi..” jawabku

Iya membalikan mukaku dan mencium bibirku.
“Lain kali main lagi ya mbak..” Ajaknya
“HUss gak ah.. kamu mainnya lama kuat banget… pokonya jangan sampe ada yang tau kejadian malem ini ya mas.. aku gk mau jadi bahan gosip orang-orang kantor..”Kataku

“Pokonya beres Mbak.. ini rahasia kita berdua.. asalkan aku msh dapet jatah aja hehehe”
Setelah melihat jam aku langsung terkaget dan mulai beres-beres karena takut kemalaman sampai kostan. Saat ini jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Setelah beres-beres, aku dan Pak Anto langsung bergegas keluar ruangan, untung saja temannya Pak Anto yang jaga di post tidak tahu dan tidak curiga apa yang sudah kami lakukan barusan..